Rabu, 25 April 2018

KKP Tembilahan Siap Kalahkan Malaria di Indragiri Hilir



Kespeltbhn – Dalam rangka hari malaria dunia yang jatuh pada tanggal 25 April setiap tahunnya, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Tembilahan memberikan penyuluhan tentang  penyakit malaria secara tatap muka dan pemeriksaan darah malaria terhadap masyarakat pelabuhan , Rabu (25/04).

Bertempat di Kantor Induk KKP Tembilahan, kegiatan yang bertujuan untuk deteksi dini atau skrining terhadap pelaku perjalanan dalam rangka cegah tangkal penyakit malaria ini diikuti oleh pegawai KKP Tembilahan, instansi lintas sektor serta masyarakat pelabuhan Tembilahan. Dimana target yang diperiksa adalah pelaku perjalanan, yang baru pulang dari daerah endemis malaria yang masuk dari pelabuhan Tembilahan.

Peringatan tahun ini mengambil tema 'Ready to Beat Malaria' (Bersiap kalahkan malaria). Tema ini diambil terkait 'World Malaria Report 2017' yang dirilis pada November 2017 lalu dan mengungkapkan total kasus malaria yang tercatat di 2016 lebih banyak daripada total kasus pada 2015. 

Kepala Seksi PRL & KLW Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Tembilahan, M. Hidayatsyah menjelaskan bahwa malaria merupakan jenis penyakit yang dapat menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) yang di disebabkan oleh plasmodium dimana nyamuk anopheles sebagai perantaranya.

“malaria merupakan jenis penyakit yang dapat menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) yg di disebabkan oleh plasmodiu, adapun perantaranya yaitu nyamuk anopheles. Menurut data dari petugas, tidak di temukan hasil pemeriksaan darah yang reaktif, jelasnya”.


Dapat dijelaskan bahwa Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium. Ada banyak jenis parasit Plasmodium, tetapi hanya lima jenis yang menyebabkan malaria pada manusia. Parasit Plasmodium hanya disebarkan oleh nyamuk Anopheles betina. Dua jenis parasit yang umum di Indonesia adalah Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax. Gigitan nyamuk malaria lebih sering terjadi pada malam hari. Setelah terjadinya gigitan, parasit akan masuk ke dalam aliran darah. Penyebaran penyakit malaria juga bisa terjadi melalui transfusi darah atau melalui pemakaian jarum suntik secara bergantian.

Gejala malaria biasanya akan muncul antara satu sampai dua minggu setelah tubuh terinfeksi. Gejala juga bisa muncul setahun setelah gigitan nyamuk, namun kasus ini jarang terjadi. Gejala-gejala malaria umumnya terdiri dari demam, berkeringat, menggigil atau kedinginan, muntah-muntah, sakit kepala, diare, dan nyeri otot.
Pada dasarnya malaria dapat dicegah. Secara umum upaya yang efektif adalah tidur menggunakan kelambu, penyemprotan dinding rumah dan menggunakan repellent. Sementara yang lain adalah dengan manajemen lingkungan, termasuk menebarkan ikan pemakan jentik, seperti ikan mujair dan cupang.

Sebagai langkah preventif, petugas KKP Tembilahan rutin melakukan survey nyamuk malam dan penyemprotan rumah atau Indoor residual spraying (IRS). Diharapkan masyarakat dapat lebih peduli dan waspada terhadap penyakit malaria dan melakukan langkah preventif yang sudah disarankan oleh petugas agar dapat bersama-sama mengalahkan serta menuntaskan malaria di Indonesia umumnya dan Kabupaten Indragiri Hilir khususnya. (Va)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar