Rabu, 26 Februari 2014

Kabut Asap & Bahayanya Bagi Kesehatan Manusia

Pengukuran Kualitas Udara
kespeltbhn - Kabut asap yang berasal dari sejumlah titik kebakaran hutan dan lahan di Propinsi Riau sudah mulai dirasakan oleh warga Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.

Meski masih belum begitu pekat namun kabut asap yang mulai tampak menyelimuti Kota Tembilahan dan sekitarnya ini dirasakan mulai mengganggu jarak pandang dalam berlalu lintas di perairan Sungai Indragiri, Indragiri Hilir, Riau.

Kabut asap yang menyelimuti Kota Tembilahan ini terlihat lebih pekat saat pagi dan sore hari, namun pada siang hari kabut asap tak begitu terlihat.
Lihat video di http://youtu.be/NWDZ2n3prjM (sumber metro TV)


Kabut Asap di Kota Tembilahan
Secara medis Kabut asap dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia, lingkungan dan kelestarian hayati. Secara umum kabut asap dapat mengganggu kesehatan semua orang, baik yang dalam kondisi sehat terlebih orang yang sakit.

Pada kondisi tertentu, orang akan lebih mudah mengalami gangguan kesehatan akibat menghirup udara yang tercemar oleh kabut asap ini, khususnya bagi orang dengan gangguan paru, jantung, lansia dan anak-anak.

Untuk mengetahui kualitas udara yang ada di kota tembilahan, pada tanggal 13 dan 14 Februari 2014 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Tembilahan bekerja sama dengan BTKL dan PP Kelas I Batam Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, telah melakukan pengukuran kualitas udara dengan menggunakan alat HVAS PM10.

Alat Ukur Sampling Debu Ambient (HVAS PM10)
Alat ini mampu mengukur kualitas debu secara sampling, dengan standar Eropa EN12341, dengan fitur lebih alat ini mampu mengatur waktu sampling, waktu sampling sisa, suhu atmosfer, suhu cabin, tekanan udara atmosfer, sampling aliran, volume sampling, volume pengambilan sampel, kecepatan angin (dengan sensor terpasang), arah angin (dengan sensor terpasang).

Petugas KKP Mengamati Pemasangan Alat ukur Kualitas Udara
Pengukuran dilakukan di dua titik yaitu di Kota Tembilahan dan di Kecamatan Tembuling Kabupaten Indragiri Hilir, dari hasil pengukuran tersebut untuk saat ini kualitas udara di kota Tembilahan termasuk kategori sedang yang hanya berdampak terjadinya penurunan pada jarak pandang, udara menjadi berbau (seperti bau kayu terbakar).

Pemasangan Alat Ukur Kualitas Udara
Sementara itu untuk Kecamatan Tempuling kualitas udara dapat dikategorikan Tidak Sehat yang berdampak terjadinya penurunan jarak pandang dan terjadi pengotoran debu dimana-mana, udara menjadi berbau sehingga menyebabkan pernapasan menjadi terganggu.

Berikut pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) untuk setiap parameter pencemar :


Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Tembilahan melalui kepala KKP Kelas III Tembilahan  H. Efrizon, SKM menyampaikan, bahwa untuk mencegah terjadinya gangguan pernapasan akibat kabut asap tersebut, beliau menghimbau agar seluruh masyarakat untuk dapat menggunakan masker jika bepergian, serta perbanyak minum air putih dan mengkonsumsi buah.

Pembagian Masker Oleh Petugas Kesehatan KKP Kelas III Tembilahan
Demikian informasi singkat ini diberikan semoga bermanfaat bagi kita bersama.bdt

Tidak ada komentar:

Posting Komentar