Kespeltbhn – Dalam
rangka hari malaria dunia yang jatuh pada tanggal 25 April setiap tahunnya,
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Tembilahan memberikan
penyuluhan tentang penyakit malaria secara tatap muka dan pemeriksaan darah
malaria terhadap masyarakat
pelabuhan , Rabu (25/04).
Bertempat di Kantor Induk KKP Tembilahan, kegiatan yang
bertujuan untuk deteksi dini atau skrining terhadap pelaku perjalanan dalam
rangka cegah tangkal penyakit malaria ini diikuti oleh pegawai KKP Tembilahan, instansi lintas
sektor serta masyarakat pelabuhan Tembilahan. Dimana target yang diperiksa
adalah pelaku perjalanan, yang baru pulang dari daerah endemis malaria yang
masuk dari pelabuhan Tembilahan.
Peringatan tahun ini mengambil tema 'Ready to
Beat Malaria' (Bersiap kalahkan malaria). Tema ini diambil terkait 'World Malaria Report 2017' yang
dirilis pada November 2017 lalu dan mengungkapkan total kasus malaria yang
tercatat di 2016 lebih banyak daripada total kasus pada 2015.
Kepala Seksi PRL & KLW Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas III Tembilahan, M. Hidayatsyah menjelaskan bahwa malaria
merupakan jenis penyakit yang
dapat menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) yang di disebabkan oleh
plasmodium dimana
nyamuk anopheles sebagai perantaranya.
“malaria merupakan jenis
penyakit yang
dapat menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) yg di disebabkan oleh
plasmodiu, adapun perantaranya yaitu nyamuk anopheles. Menurut data dari petugas, tidak
di temukan hasil pemeriksaan darah yang reaktif, jelasnya”.
Dapat
dijelaskan bahwa Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium. Ada
banyak jenis parasit Plasmodium,
tetapi hanya lima jenis yang menyebabkan malaria pada manusia. Parasit Plasmodium hanya
disebarkan oleh nyamuk Anopheles betina.
Dua jenis parasit yang umum di Indonesia adalah Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax. Gigitan
nyamuk malaria lebih sering terjadi pada malam hari. Setelah terjadinya
gigitan, parasit akan masuk ke dalam aliran darah. Penyebaran penyakit malaria
juga bisa terjadi melalui transfusi darah atau melalui pemakaian jarum suntik
secara bergantian.
Gejala malaria
biasanya akan muncul antara satu sampai dua minggu setelah tubuh terinfeksi.
Gejala juga bisa muncul setahun setelah gigitan nyamuk, namun kasus ini jarang
terjadi. Gejala-gejala malaria umumnya terdiri dari demam, berkeringat, menggigil atau kedinginan,
muntah-muntah, sakit kepala, diare, dan nyeri otot.
Pada dasarnya malaria dapat dicegah. Secara umum upaya yang efektif adalah
tidur menggunakan kelambu, penyemprotan dinding rumah dan menggunakan
repellent. Sementara yang lain adalah dengan manajemen lingkungan, termasuk
menebarkan ikan pemakan jentik, seperti ikan mujair dan cupang.
Sebagai langkah preventif, petugas KKP
Tembilahan rutin melakukan survey nyamuk malam dan penyemprotan rumah atau Indoor
residual spraying (IRS). Diharapkan masyarakat dapat lebih peduli dan waspada
terhadap penyakit malaria dan melakukan langkah preventif yang sudah disarankan
oleh petugas agar dapat bersama-sama mengalahkan serta menuntaskan malaria di
Indonesia umumnya dan Kabupaten Indragiri Hilir khususnya. (Va)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar